Berita
ASIKNYA JADI GURU, BISA BANYAK BELAJAR ?
Tanggal : 06/10/2016, 07:32:11, dibaca 431 kali.
Guru berasal dari dua kata, yaitu digugu dan ditiru. Digugu artinya dipatuhi, atau ditaati. Sedangkan ditiru artinya diteladani, atau harus bisa menjadi contoh yang baik. Agar seseorang dipatuhi, tentu saja perlu usaha keras dari dalam diri. Minimal apa yang dia katakan tidak salah, sehingga kata-katanya patut dipatuhi.
Orang yang dipatuhi juga perlu menjadi contoh yang baik, sehingga orang yang mematuhi pun akan melakukannya dengan tulus hati, tanpa ada rasa takut atau segan, namun didasari oleh kepercayaan. Kepercayaan bahwa sosok yang diikuti, dipatuhi, dan dicontoh itu memang baik adanya, sehingga bisa menuju kebaikan bagi yang mengikuti, mematuhi, dan mencontohnya.
1. Tahap Belajar di Bangku Kuliah
Agar bisa menjadi guru yang berkualitas, seorang calon guru butuh waktu untuk belajar bertahun-tahun di bangku kuliah. Ia harus belajar banyak hal. Tidak hanya teori saja. Seorang guru juga perlu digembleng dalam hal karakternya. Sehingga ia tidak hanya menjadi sosok yang diteladani karena ilmunya saja, namun juga karena sifat-sifatnya yang baik.
2. Jadi Guru Pemula
Seorang guru pemula, atau yang baru saja diterima disebuah institusi pendidikan, biasanya akan mengalami saat-saat pelatihan. Dalam masa ini seorang guru perlu belajar banyak dari seniornya, sehingga ia akan semakin mengenal pribadi guru-guru senior, aturan-aturan di sekolah, anak-anak didik di sekolah, dan banyak hal yang berhubungan dengan seluk beluk sekolah.
3. Saat Berada di Sekolah atau Kelas yang Baru
Saat guru di tempatkan di suatu kelas, ia harus mempersiapkan banyak hal. Baik dari segi penguasaan administrasi kelas, belajar menghafal nama-nama siswa, belajar menghafal jadwal mata pelajaran, dan masih banyak lagi. Seorang guru lulusan bahasa Inggris, belum tentu akan dipilih menjadi guru mata pelajaran bahasa Inggris. Ada kemungkinan ia mendapatkan tanggung jawab untuk mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial, Matematika, dan mata pelajaran lainnya. Dalam kasus ini, seorang guru dituntut untuk belajar lagi. Meskipun ia pernah mempelajarinya saat berada di masa-masa sekolah, seorang guru harus belajar lagi agar lebih menguasai mata pelajaran diampunya. Seoang guru yang menguasai materi dengan baik akan lebih mampu untuk membuat variasi dan kreasi saat mengajar, sehingga membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
4. Saat Melakukan Inovasi Dalam Mengajar
Seorang guru yang baik pasti selalu ingin berkreasi dan berinovasi. Ia sadar bila ia mengajar dengan cara yang monoton, pasti akan membuat anak-anak didiknya menjadi bosan. Dari kasus inilah seorang guru perlu belajar lagi. Misalnya belajar mengenai tehnik mendongeng, belajar lagu-lagu baru, belajar tehnik mengajar terbaru, dan masih banyak lagi. Ia pun perlu menambah pengetahuannya, agar bisa mengajarkan materi suatu mata pelajaran secara lebih luas (tidak hanya berpedoman pada buku paket), dengan cara membaca buku-buku ilmiah, menonton film edukatif, dan media lainnya. Semakin banyak tehnik mengajar yang dikuasai dan semakin luas ilmu yang dimiliki maka seorang guru akan lebih mampu berkreasi dan berinovasi.
5. Jadi Guru Senior
Meskipun seorang guru telah lama mengajar di sebuah institusi, ia tidak boleh nyaman dengan posisinya. Ia akan selalu dituntut agar bisa "naik pangkat". Untuk bisa mencapainya, seorang guru harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat ini pun menuntut seorang guru harus belajar lagi. Bahkan ada posisi tertentu yang harus dipegang oleh seorang guru dengan gelar S2 dan harus mendapatkan sertifitkat tertentu.
6. Belajar Mengenal Sifat Anak-anak
Meskipun bukan seorang yang memiliki pendidikan khusus di bidang psikologi, seorang guru dituntut untuk belajar mengenal kejiwaan anak. Karena seorang pendidik anak usia dini akan menghadapi anak-anak yang memiliki aneka macam karakter. Apalagi bila seorang pendidik mengajar di sekolah yang inklusif. Ia akan mengajar anak-anak dengan karunia tetentu, misalnya autisme, down syndrome, dan lainnya. Untuk menguasai semua itu, seorang pendidik dituntut untuk rajin membaca buku tentang psikologi anak, mengikuti seminar tentang psikologi anak, dan lainnya.
7. Belajar Kreatifitas
Agar pengajaran yang diberikan oleh seorang guru tidak terkesan monoton, maka seorang pendidik pun dituntut untuk menjadi seorang pribadi yang kreatif. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, seorang guru perlu belajar tentang banyak kreatifitas agar bisa menyajikan suatu materi pelajaran yang menarik. Misalnya belajar menggambar, menyanyi, kerajinan tangan, dan mempelajari program komputer tertentu agar bisa membuat lembar kerja menjadi lebih menarik.
8. Belajar Menjadi Pemimpin
Hal yang saya suka berprofesi sebagai guru adalah adanya kesempatan untuk memimpin setiap hari. Seorang guru adalah seorang pemimpin bagi anak-anak didiknya, terutama saat mengajar anak-anak didiknya. Apalagi seorang guru kelas, ia dituntut untuk bisa mengelola kelas sebaik mungkin, agar pembelajaran bisa berjalan dengan tertib meskipun ia tidak ada di kelas atau saat kelasnya diajar oleh guru yang lain. Saat ada acara-acara tertentu, seorang guru juga sering ditunjuk menjadi koordinator. Ia belajar mengkoordinasi rekan-rekan kerjanya agar suatu acara bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Bagaimana pun tidak ada kata berhenti untuk belajar bagi seorang guru. Profesi guru membuka kesempatan kepada setiap orang yang rindu untuk terus belajar. Bahkan saat mengajar pun seorang guru juga sedang belajar. Sehingga semakin tinggi jam terbang mengajar seorang guru, maka akan semakin tinggi pula kualitasnya. Semoga tulisan ini semakin menambah semangat para guru untuk terus belajar, dan terus semangat dalam mengajar.
Kembali ke Atas
BERITA LAINYA : |
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas |
Komentar :
Kembali ke Atas